Salurkan Bantuan Modal Usaha, Lazisnu MWC NU Krian Berharap Pelaku Wirausaha & UMKM Kembali Normal
Sidoarjo | JATIMONLINE.NET,- Akibat dampak pandemi corona yang berkepanjangan ini, hampir semua sektor usaha terkena dampaknya. Tak terkecuali wirausaha dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Kecamatan Krian Sidoarjo.
Untuk merespon akibat lesunya usaha dan dampak menurunnya daya beli masyarakat ini, Lembaga Amil Zakat, infaq dan Sodaqoh NU (Lazisnu) MWC NU Krian, Kabupaten Sidoarjo berinisiasi memberikan bantuan modal usaha kepada wirausaha dan UMKM di Kecamatan Krian.
Acara seremoni pemberian bantuan modal usaha bagi wirausaha dan UMKM dan LPNU – Nusantara Mart (NU Mart) tersebut dilaksanakan di Aula Kantor MWC NU Krian, jln Imam Bonjol No 34, Krian, pada Sabtu (28/11/2020).
Acara pemberian bantuan modal usaha tersebut dihadiri jajaran pengurus MWC NU, Pengurus Lazisnu MWC NU Krian dan para pelaku MMKM. Pemberian bantuan modal usaha tersebut diharapkan dapat menggairahkan kembali sektor wirausaha dan UMKM yang sempat lesu akibat terdampak corona.
Adapun para penerima modal usaha tersebut adalah 11 pelaku UMKM dan 1 dari LPNU – Nusantara Mart. Dalam sambutannya, Sekretaris MWC NU Krian, Muhaimin menjelaskan bahwa MWC NU Krian mengapresiasi kegiatan tersebut. “Kami mewakili Pengurus Harian MWC NU Krian, Sidoarjo berbahagia dan berterima kasih pada Lazisnu Krian yang cukup berkhidmad dalam memberikan sumbangsih kepada masyarakat,” tutur Muhaimin.
Muhaimin menambahkan, kaitannya dengan usaha, MWC NU Krian sudah memiliki toko yang representatif yang sudah beroperasional sejak dua tahun lalu, yaitu Nusantara Mart ( NU – Mart), yang lokasinya di Gedung MWC NU Krian di lantai dasar. “Kami mengajak semuanya, sudah waktunya warga NU untuk rutin berbelanja di Toko NU – Mart, dari NU dan untuk NU. Belanja mudah, murah dan berkah,” kata Muhaimin dengan bersemangat.
Sementara itu, ketua Upziz Lazisnu MWC NU Krian, H. Moch. Saichu, menyampaikan bahwa bantuan modal usaha tahap pertama ini dimaksudkan untuk penguatan permodalan dan pengembangan usaha umat serta penguatan kelembagaan NU.
“Bantuan tersebut berasal dari program koin NU Peduli yang sudah berjalan di tingkat ranting/desa. Bantuan modal ini diberikan kepada sebelas pelaku UMKM dan NU Mart. Dengan nilai bantuan Rp 500 ribu untuk sebelas pelaku UMKM dan Rp 5 juta untuk NU – Mart,” tutur H. Moch. Saichu.
Saichu, panggilan akrab Ketua Lazisnu MWC NU Krian ini menambahkan, sebelas pelaku UMKM penerima bantuan modal usaha tersebut berasal dari sebelas ranting/desa yang diusulkan Badan Otonom MWC NU Krian, yaitu dari unsur PAC Muslimat NU ada empat orang, PAC Fatayat NU dua orang, PAC GP Ansor dua orang, , PAC IPNU/IPPNU dua orang dan usulan Ranting NU satu orang.
“Bantuan modal usaha adalah bentuk kepedulian kami pada tumbuh kembangnya kewirausahaan Nahdliyin, sebagai binaan UMKM Lazisnu MWC NU Krian agar mereka semakin kuat perekonomiannya dan lebih berkhidmat di NU,” tegas H. Moch. Saichu, Ketua Laziznu MWC NU Krian, yang juga mantan Kepala Desa Terungkulon ini.
H. Moch. Saichu, yang sehari hari juga bekerja sebagai Tenaga Ahli P3MD Kementerian Desa PDTT di Kabupaten Sidoarjo ini menambahkan, bahwa penerima bantuan modal ini banyak yang berasal dari usaha Mikro dan Kecil, diantaranya penjual sate keliling, penjual air keliling, penjual es tebu, penjual salote, usaha krupuk, usaha souvenir, usaha hiasan mas kawin pernikahan, usaha gorengan, usaha alat outdoor dan kerupuk.
Sedangkan NU – Mart, lanjut Moch. Saichu, yang bantuannya lebih besar (Rp 5 juta), memang butuh penguatan permodalan untuk pengembangan usahanya yang sudah berjalan namun mengalami omset penjualan akibat terdampak corona.
Salah satu penerima bantuan modal, Firgiawan Lisrianto, penjual sate ayam keliling ini merasa bergembira mendapatkan bantuan modal tersebut. “Kami sampaikan terima kasih kepada Lazisnu MWC NU Krian, dan semoga bantuan modal usaha ini bermanfaat dan usaha saya semakin berkembang, kata Firgiawan Listianto yang juga anggota PAC GP Ansor Krian ini.
Adapun satu bantuan rombong yang diberikan Lazisnu MWC NU Krian, diharapkan bisa memberikan dampak manfaat juga bagi pelaku UMKM penerimanya.
Dengan model rombong yang higienis, keren dan bertuliskan “Pentol dan Tahu Bakar”, yang diatasnya ditempel stiker Lazisnu, M. Saichu berharap itu bisa menjadi icon wirausaha yang higienis dan juga memenuhi tuntutan zaman, dengan menjual makanan yang biasa, menjadi naik kelasnya dengan ditopang rombong yang keren dan higienis. (mnr).
Tinggalkan Balasan