Petani sayur saat memanen tanaman sayurnya. Foto; Istimewa

Kota Batu | JATIMONLINE.NET,- Salah satu persoalan umum petani adalah ketidak stabilan harga, terutama saat panen raya tiba. Kota Batu sebagai wilayah dengan lahan pertanian buah dan sayur cukup besar, mengalami hal serupa.

Dalam rangka mengantisipasi persoalan sejenis, Pemkot Batu pada tahun 2021 akan membangun dua cold storage. Tempat yang berfungsi sebagai gudang penyimpanan berpendingin untuk buah-buahan dan sayuran itu akan dimanfaatkan untuk menyimpan hasil panen petani.

Dua cold storage dimaksud akan dibangun di dua lokasi berbeda, pembangunan akan ditempatkan di kawasan hulu dan hilir pertanian.

Daerah dengan kategori hulu, berada di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji. Lokasi itu akan menjadi salah satu pusat pertanian di Kota Batu. Sementara daerah dengan kategori hilir, pilihan lokasinya berada di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, yang akan dijadikan pusat distribusi hasil pertanian.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono, Pemilihan Desa Sumber Brantas karena telah jadi salah satu pertanian yang besar. Sedangkan Desa Pendem karena berdekatan dengan pasar juga berbatasan langsung dengan Kota Malang dan Kabupaten Malang.

“Cold storage ini dibangun dalam rangka untuk mengantisipasi anjloknya harga saat panen raya,” katanya.

Sugeng menambahkan, Harapannya, cold storage akan membuat hasil pertanian tidak mudah rusak. Hasil panen yang melimpah tidak langsung membanjiri pasar dan didistribusikan secara bertahap untuk menjaga stabilitas harga.

Pembangunan cold storage membutuhkan anggaran Rp 10 miliar yang diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Dua cold storage itu diharapkan mampu menjadi program pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19,” pungkas Sugeng. (san).