Camat Sukorejo, Diano Vella Verri saat membuka Launching Desa Kebal Covid – 19

Pasuruan | JATIMONLINE.NET,- Launching Desa Kebal Covid-19 di Balai Desa Ngadimulyo, Sukorejo, Pasuruan, jum’at sore, 16/10/2020 kemarin begitu antusias.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Desa Ngadimulyo beserta perangkat, Camat Sukorejo, Diano Vella Verri, Nizar Rusdiona, Eksekutif Regional Relation PT. HM Sampoerna, LSM Stapa Center, dan Polsek Sukorejo, Pasuruan.

Dalam sambutannya, Camat Sukorejo, Diano Vella Verri menekankan pentingnya berpikir positif dalam menghadapi pandemi corona yang menurutnya sudah berlangsung 7 bulan ini.

Berfikir positif itu, katanya, bisa meningkatkan imun seseorang dalam menghadapi corona. Camat yang suka humor itu mengajak seluruh elemen yang hadir untuk berdoa mudah mudahan pandemi ini segera berlalu. “Masak ya kita terus puasa. Mestinya kan menemukan hari raya. Jadi bersabarlah, tetap berfikir positif, mudah mudahan pandemi ini segera berlalu,” harapnya.

Kepada audien yang hadir, ia menyampaikan permohonan maafnya karena Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf tidak bisa menghadiri acara Launching Desa Kebal Covid-19 ini. “Desa Kebal Covid ini awalnya adalah inovasi dari Bupati. Intinya dalam menghadapi corona ini kita tidak menaklukkan, tetapi bagimana kita bisa beradaptasi,” jelasnya.

Diano mengibaratkan virus corona itu seperti halnya flu. Menurutnnya, memang belum ada obatnya, namun ada pencegahannya.

“Seperti halnya flu, obat yang ditawarkan itu sifatnya hanya memperingan gejala, tetapi tidak membunuh virus itu sendiri. Demikian juga dengan corona. Untuk melawan corona, anti bodi itu harus kuat. Salah satunya adalah berfikir positif. Jika orang sakit sambat terus, maka ia akan semakin sulit sembuh,” imbuhnya.

Jauharul Lutfi, Manajer Program Pendampingan Desa Kebal Covid-19, dari Stapa Center

Sementara itu Jauharul Lutfi, Manajer Program Pendampingan Deda Kebal Covid-19, LSM Stapa Center menjelaskan, alasan kenapa Desa Ngadimulyo dipilih sebagai Desa Kebal Covid-19 karena desa tersebut Ring 1 perusahaan PT HM Sampoerna.

Program Desa Kebal Covid-19 ini, kata pria yang akrab disapa Cak Lut ini, adalah program CSR (Corporate Sosial Responsibility) PT. HM Samporna. Karena itu, lanjut pria yang mantan aktivis PMII Pasuruan ini, dipilihnya Desa Ngadimulyo, Sukorejo itu merupakan desa Ring 1 nya PT. HM Sampoerna.

“Sedangkan pertimbangan yang lain, awal juli ketika kita mulai masuk pendampingan program tersebut, ada 5 warga Ngadimulyo yang terkonfirmasi positif covid-19 yang sebagian besarnya adalah pekerja sektor formal. Dan salah satunya adalah karyawan PT. HM Sampoerna,” urai Lutfi.

Awalnya, lanjutnya, Stapa Center ingin terlibat ikut menjawab problem itu, maka terwujudlah program Desa Kebal Covid-19. “Program Desa Kebal Covid-19 PT. HM Sampoerna ini nyambung dengan programnya Polri, Kampung Tangguh. Akhirnya program ini kita jadikan dampingan selama 3 bulan,” tutur Lutfi.

Desa Kebal Covid-19 ini, jelas Lutfi, itu sinonim dengan Desa Berdaya lawan Covid-19. Karena inti program Desa Kebal Covid-19 itu adalah bagaimana desa itu berdaya melawan covid, dengan mengadakan tanaman toga (tanaman obat keluarga) dengan memberikan bantuan grand house di 3 Dusun di Desa Ngadimulyo.

“Harapannya dengan bantuan tanaman toga ini bisa bermanfaat sebagai obat obatan bagi masyarakat untuk melawan covid 19. Tanaman toga tersebut bisa diperbanyak melalui bibit bibit yang ditanam di tiga titik terebut dan dapat disebar luaskan ke semua lapisan masyarakat di Desa Ngadulimulyo,” jelasnya. (mnr).