Chandra Nontah, SH, Ketua Yayasan Visit Sidoarjo, mantan DPRD Sidoarjo dari Partai Demokrat. Saat jumpa pers di Rumah Makan Nasi Surga, Sidoarjo

Sidoarjo,- “1000 Tanaman untuk Satu RT”, demikian salah satu gagasan Chandra Nontah SH, ketua Yayasan Visit Sidoarjo, yang ingin disampaikan kepada Calon Bupati Sidoarjo kedepan.

Chandra, demikian pria ini akrab disapa, berharap Bupati Sidoarjo Kedepan Perkuat ekonomi Sidoarjo melalui sektor pertanian, perikanan dan pariwisata.

Chandra mengakui bahwa lahan untuk pertanian di Sidoarjo itu semakin menyempit. Tidak sebanding dengan jumlah penduduknya yang terus bertambah. Namun demikian pemerintah Sidoarjo tetap tidak boleh mengabaikan sektor pertanian. Yang demokratis kan itu, kata Chandra, tetap bisa disiasati dengan pertanian model penanaman di polibag.

“Harapan saya, satu rumah itu, harus menanam 1000 tanaman. Baik itu sayur atau yang lainnya. Yang demikian itu akan meningkatkan ekonomi keluarga masyarakat Sidoarjo,” katanya bersemangat.

Chandra juga berharap kedepan Sidoarjo ada hutan kotanya. Kenapa Sidoarjo harus memperkuat sektor pertanian? Karena, menurut Chandra, Sidoarjo itu punya riwayat panjang sebagai daerah penghasil pertanian.

“Itu sejak zaman Kerajaan Jenggala dulu. Simbul kemakmuran Sidoarjo itu ada di pertaniannya,” cetusnya bersemangat.

Soal perikanan Chandra berharap kedepan bisa meningkatkan hasilnya, sehingga bisa mengekspor ikan. “Kita ini punya tambak dan laut. Harusnya perikanan itu hasilnya meningkat,” harapnya.

Soal pariwisata Chandra berharap, pemimpin Sidoarjo Kedepan harus punya visi yang jelas untuk pengembangan pariwisata. Dirasakan Chandra, pariwisata di Sidoarjo saat ini sangat lemah.

Pemerintah Sidoarjo terkesan tidak mampu mengelola sumber daya alam yang ada di Sidoarjo, dikelola menjadi tempat wisata yang memadai, sehingga banyak warga masyarakat Sidoarjo yang keluar Sidoarjo untuk mencari tempat wisata.

Disamping itu, lanjutnya, Pemerintah Sidoarjo juga lemah dalam membangun ikon kuliner kebanggaan Sidoarjo. “Sidoarjo itu daerah penghasil ikan. Udang dan bandeng bahkan menjadi simbol Sidoarjo.

Namun demikian pemerintah Sidoarjo kemarin itu justru tidak mampu membranding makanan khas Sidoarjo untuk dikenalkan pada orang lain, pengunjung Sidoarjo.

Mestinya kita branding produk kuliner berbasis perikanan itu. Jika ada orang berkunjung ke Sidoarjo, itu menemukan oleh-oleh khas Sidoarjo. Sekarang mana. Tidak jelas,” kata Chandra dengan nada kesal.

Chandra menambahkan, soal batik kebanggaan Sidoajo, Pemda juga kurang serius. Harusnya, kata Chandra, Pemda Sidoarjo “mengkampanyekan” produksi batik kebanggan Sidoarjo. Caranya, Bupati & Wakil dan semua PNS, salah satu seragamnya harus menggunakan batik karya khas Sidoarjo

Bukan hanya disitu, Chanda juga menambahkan, anak sekolah mulai TK hingga SMA harus memakai, salah satu seragamnya, menggunakan batik khas Sidoarjo. “Dengan demikian maka ke depan kerajinan batik Sidoarjo akan tumbuh. Dan ekonomi warga masyarakat Sidoarjo dari sektor batik ini akan bergairah,” jelasnya.

Yang perlu digaris bawahi, kata Chandra, ciri khas batik Sidoarjo itu ada gambar titik titik putih yang berarti beras Utah (beras tumpah). Gambar beras Utah itu sebagai filosofi kemakmuran Sidoarjo.

Seorang penari menunjukkan kain batik motif beras Utah, sebagai ciri khas batik Sidoarjo. Beras Utah simbul kemakmuran, yang dipadu dengan aneka warna warni gambar

Selama ini, kata Chandra, Pemerintah Sidoarjo terkesan tidak peduli dengan batik daerahnya sendiri. Candra bercerita, dalam waktu dekat ia berencana  akan mematenkan batik khas Sidoarjo, dengan ciri khas ada beras Utahnya itu.

Ciri Pemimpin Yang Baik

Dalam kesempatan itu Chandra juga menyebut ciri-ciri Pemimpin yang baik, yang diharapkan mampu memimpin Sidoarjo Kedepan.

Salah satu kreteria itu adalah, pemimpin itu harus tegas, mengerti dan paham terhadap kebutuhan masyarakat.

Tegas disitu, kata lelaki yang juga mantan anggota dewan itu, adalah yang mampu mengambil keputusan untuk kepentingan masyarakat Kota Delta. Juga harus memahami apa yang diinginkan oleh masyarakat. Sehingga segala sesuatu kebijakan yang dikeluarkan demi kemajuan daerah yang dipimpinnya.

Selanjutnya, pemimpin itu harus Arif dan bijaksana dan dapat mengayomi semua masyarakat. Pemimpin itu kata Chandra harus merangkul semua masyarakat, tidak pilih kasih atau tebang pilih.

Diantara kriteria itu, Chandra melihat ada dalam sosok Kelana Aprilianto. Chandra berpendapat, Kelana adalah sosok yang pantas memimpin Sidoarjo Kedepan. (mnr).